Adversitiment

Selasa, 31 Januari 2017

Netsec pertemuan 1

Network Security


1.Latarbelakang

Tidak bisa dipungkiri pada saat ini hampir semua orang tidak bisa lepas dari internet baik itu browsing maupun penggunaan media sosial.Namun apakah kita pernah berpikir ketika kita mengunjungi website seseorang itu secure ,tentu jawabannya tidak karena pada saat ini masih banyak website yang tidak secure.Namun ada beberapa website juga yang memiliki sistem keamanan yang baik,sistem keamanan itu sendiri berfungsi untuk memonitor akses jaringan dan mencegah penyalahgunaan jaringan.
Maka dari itu,diperlukan pengenalan yang lebih mengenai sistem keamanan jaringan.Agar mengenal lebih tentang keamanan jaringan,maka saya akan memaparkan sedikit pengetahuan saya tentang keamanan jaringan.

2.Penjelasan dan Solusi Masalah

Kita mungkin pernah mendengar tentang keamanan jaringan,namun kita tidak tahu apa pengertian dari keamanan jaringan ini ?
Keamanan jaringan (Network Security) ini dalam jaringan komputer merupakan salah satu hal yang sangat penting dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah penyalahgunaan jaringan yang illegal.
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA(Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force(IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Sistem keamanan jaringan sendiri dibangun atas dasar konsep OSI Layer.Dimana Osi Layer terdiri dari 7 layer(lapisan).
lalu ,kita akan membahas tentang TCP/IP.TCP/IP  ini telah cukup lama digunakan, maka dari itu masih banyak yang menggunakan dan mengembangkan TCP/IP walaupun keamanannya sendiri begitu lemah.
berikut ini tabel perbandingan OSI layer dan TCP/IP
tcp
Persamaan antara model OSI dengan protokol TCP/IP
  1. Masing-masing model menggunakan struktur berlapis dalam menjelaskan proses komunikasi data.
  2. Memiliki lapisan aplikasi, meskipun terdapat perbedaan fungsi untuk lapisan tersebut.
  3. Masing-masing memiliki lapisan transport dan internet (network).
  4. Masing-masing menggunakan teknologi packet-switched dalam pengiriman paket data nya. Teknik Packet-Switched adalah metode pengiriman paket data. Paket data dapat menempuh jalur(path) yang berbeda-beda dalam mencapai suatu alamat tujuan yang sama.
Perbedaan antara model OSI dengan protokol TCP/IP
  1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
  2. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalahProtocol Independen.3.
  3. Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
  4. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
  5. Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
  6. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringankomputer, tidak seperti OSI.
  7. OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
  8. TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke dalam applicationlayer.
  9. TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer.
  10. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
  11. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran mereka.
Masalah yang sering dialami pada osi layer dan solusi yang harus dilakukan !
Troubleshooting pada layer 1
Layer 1 sendiri berkaitan dengan konektivitas fisik pada perangkat jaringan. Permasalahan layer 1 sering melibatkan antara kabel dan listrik, dan merupakan alasan untuk memanggil help desk. Beberapa umum layer 1 meliputi :
  • Daya perangkat mati
  • Daya perangkat dicabut
  • Koneksi jaringan kabel yang longgar
  • Jenis kabel yang salah
  • Kabel jaringan yang rusak
  • Titik akses nirkabel rusak
  • Pengaturan nirkabel yang salah, misalnya SSID
Cara untuk memecahkan masalah yang terjadi pada Layer 1, periksa dulu bahwa semua perangkat  listrik  telah menyala. Hal ini bisa menjadi  solusi  yang  jelas,  tetapi  banyak  sekali  orang  yang melaporkan masalahnya atau mungkin juga mengabaikan  perangkat  yang  berada  dalam  jalur  jaringan  dari  sumber  ke  tujuan.  Jika  ada  LED yang  menampilkan  status  keterhubungan,  mem-verifikasi  dengan  pelanggan  bahwa  mereka  sedang menandakan secara benar. Secara visual memeriksa semua pemasangan kabel jaringan dan menyambung kembali kabel untuk memastikan koneksi yang benar. Jika masalahnya adalah dengan nirkabel, pastikan titik akses nirkabel operasional dan bahwa pengaturan nirkabel dikonfigurasi dengan benar.
Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah, teknisi harus menasihati pemanggil melalui setiap langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan jika kesalahan ditemukan. Jika itu ditentukan bahwa semua Layer 1 terbitan telah ditujukan, sekarang saatnya untuk bepergian atas, model OSI ke Layer 2. Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah,  teknisi harus segera memberi  tahu penelepon melewati setiap  langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan Jika suatu kesalahan ditemukan.
Troubleshooting pada layer 2
Pada layer 2 sendiri masalah dapat disebabkan oleh peralatan yang rusak, driver perangkat yang salah, atau switch salah  dikonfigurasi. Ketika  troubleshooting  suatu masalah, mungkin  sulit  untuk mengisolasi masalah  pada layer 2.
Seorang  teknisi  on-site  dapat memeriksa  apakah NIC  terinstal  dan  bekerja  dengan  benar. Reseating NIC, atau mengganti NIC rusak dapat membantu untuk mengisolasi masalah. Proses yang sama dapat dilakukan dengan switch jaringan.
Troubleshooting pada layer 3
Pada Layer 3, teknisi perlu menyelidiki pengalamatan logis digunakan dalam jaringan, seperti skema alamat IP.  Jika  jaringan  menggunakan  alamat  IP,  teknisi  memverifikasi  bahwa  perangkat  tersebut  memiliki pengaturan yang tepat, seperti:
  • Alamat IP dalam jaringan yang telah ditetapkan
  • Correct subnet mask
  • Default gateway yang benar
  • Pengaturan lain yang diperlukan, seperti DHCP atau DNS
Pada Layer 3, beberapa utilitas dapat membantu dengan proses pemecahan masalah. Tiga command  line yang paling umum adalah :
  • ipconfig – Menunjukkan pengaturan IP pada komputer
  • ping – Tes konektivitas jaringan dasar
  • Tracert – Melihat jalur routing antara sumber dan tujuan tersedia
Kebanyakan masalah  jaringan  biasanya  dapat  diatasi  dengan menggunakan  ini  Layer  1,  2,  dan  3  teknik Troubleshooting.
Troubleshooting pada layer 4
Jika Layers 1 sampai 3 semua muncul untuk menjadi beroperasi secara normal dan teknisi berhasil bisa nge-ping  alamat  IP  dari  server  jauh,  sekarang  saatnya  untuk  memeriksa  lapisan  yang  lebih  tinggi.  Sebagai contoh, suatu firewall jaringan digunakan sepanjang alur, penting untuk memeriksa bahwa aplikasi TCP atau UDP port terbuka dan tidak ada filter mendaftar sedang menghalangi lalu lintas ke port tersebut.
Troubleshooting pada layer 5 hingga 7
Teknisi juga harus memeriksa konfigurasi aplikasi. Sebagai contoh, jika troubleshooting suatu email, pastikan bahwa  aplikasi  yang  dikonfigurasi    benar  mengirim  dan  menerima  informasi  server  email.  Hal  ini  juga diperlukan untuk memastikan bahwa resolusi nama domain berfungsi seperti yang diharapkan.
Mungkin itu penjelasan tentang troubleshooting pada OSI layer.

3.Kesimpulan dan Saran

Jadi dapat disimpulkan bahwa OSI Layer merupakan sebuah konsep dasar pada keamanan jaringan.Lalu disini kita mengetahui bahwa bagian dan fungsi baik pada OSI Layer maupun pada layer TCP/IP.Hal ini menjelaskan bahwa TCP/IP yang kita ketahui sangat rentan di serang karena keamanannya yang tidak begitu kuat.
Nama : Yogi Nugraha
NPM : 1144076
Kelas : 3D
Prodi : D4 Teknik Informatika
Kampus : Politeknik Pos Indonesia
Mata kuliah : Keamanan Jaringan
Referensi

Plagiarisme 
https://drive.google.com/open?id=0B8al-youtI0IOWIxNXRTTDNIZTQ

0 komentar:

Posting Komentar